Jumat, 10 Agustus 2012

LIMA PAKET HIKMAH WAJIBNYA IBADAH JUM’AT



بسم الله الرحمن الرحيم

 الْحَمْدَ ِللهِ ,اَلَّذِيْ جَعَلَ التَّقْوَى خَيْرَ زَادٍ , وَاَمَرَنَا اَنْ نَتَزَوَّدَ بِهَا لِيَوْمِ الدِّيْنِ ,لَااِلَهَ  اِلَّا اللهُ وَلِيُّ الْمُتَّقِيْنَ , اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْجَوَادُ اْلكَرِيْمُ , وَاَشْهَدُ اَنَّ سيدنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَلْمَوْصُوْفُ بِالْخُلُقِ الْعَظِيْمِ ,  َللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ اتَبِعَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ.
       فَيَا مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمكُمُ اللهُ , اُوْصِيْنِيْ وَاِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. , إِتَّقُوْا الله. وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاَنِ الْكَرِيْمِ : اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ : ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ , صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمِ.
Ma’asyirol Muslimina Rahimakumullah………..
            Puja dan puji syukur Al-hamdulillah, marilah kita panjatkan dengan tulus ikhlas hanya kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Karena pada siang hari yang ini, kita masih merasakan nikmatnya hidup dan sekaligus dapat melaksanakan ibadah Shalat Jum’at di tempat yang mulia ini. Tiada harapan yang pantas kita panjatkan ke haribaan Allah Subhanahu Wata’ala pada kesempatan yang berharga ini, kecuali do’a semoga Allah Subhanahu Wata’ala senantiasa menerima segenap amal ibadah kita khususnya satu minggu yang kita lewati dan sekaligus menghapuskan segala dosa dan keselahan yang terlanjur kita lakukan selama ini. Amiien Ya Robbal’aalamiin.
            Shalawat dan Salam semoga tetap tercurah kepada Junjungan kita Nabi Besar Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam beserta sanak kerabatnya, yang telah memperjuangkan tegak berdirinya syari’at Allah Subhanahu Wata’ala yang sempurna di atas persada bumi ini. Sehingga kita yang sekarang ini hidup di Era yang penuh fitnah masih tetap dapat merasakan sejuknya Syari’at Islam yang sempurna lagi membawa berkah hidup yang rahmatan lil ‘aalamiin.

Ma’asyirol Muslimina Rahimakumullah………..
            Era yang kita hadapi sekarang ini memang Era yang penuh fitnah dan ujian yang tidak ringan, Karena Sunnatullah juga telah menentukan, “Bila kenikmatan dunia telah menjadi tujuan, Kiprah Hawa nafsu telah menjadi kompas kehidupan, Program Strategi Iblis telah menjadi pilihan, sementara itu hukum dan syari’at Allah Subhanahu Wata’ala terabaikan. Maka kerusakan dan bencana akan terjadi di mana-mana. Manusia karena kesombongan dan kerakusan nafsunya akan terjungkal dalam lembah kesulitan, kehinaan dan kesengsaraan yang mengerikan. Allah Subhanahu Wata’ala juga telah berfirman :

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Artinya : Telah nampak kerusakan di darat dan di laut, disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar supaya mereka mau kembali (ke jalan yang benar) (QS.30 Ar-Rum : 41)
            Bahkan lebih keras lagi Allah Subhanahu Wata’ala menyatakan dalam firman-Nya yang berbunyi :

وَإِذَا أَرَدْنَا أَنْ نُهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا تَدْمِيرًا
Artinya : Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentha’ati Allah), tetapi justru mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadap negeri itu Ketentuan (hukum) Kami, kemudian Kami hancurkan negeri itu (dengan bencana dan fitnah) sehancur-hancurnya. (QS.17 Al-Isro : 16)




Ma’asyirol Muslimina Rahimakumullah………..
            Na’udzubillahi mindzaalik, semoga negeri kita yang hari ini masih tetap terpuruk dalam berbagai dimensi krisis, tidak termasuk negeri yang mendapat murka Allah Subhanahu Wata’ala sebagaimana  ayat tersebut di atas.
Oleh sebab itu, sebagai wujud kesadaran kita selaku hamba-Nya yang beriman, marilah kita melakukan banyak taubat dan beristighfar kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Dan berusaha memperbaiki segenap langkah dan kiprah kita ke depan, mumpung kita masih di awal TAHUN BARU ISLAM ini dengan tetap berlandaskan kualitas Iman yang memadahi, dan menjadikan Syari’at Islam sebagai satu-satunya aturan hidup kita baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, maupun bersama masyarakat.
            Sebagai langkah awal setelah kita mempunyai komitmen dan beristighfar kepada Allah Azza Wa jalla, maka marilah kita fungsikan MOMENTUM IBADAH SHALAT JUM’AH sebagai        MOMENTUM MULIA LAGI BERHARGA untuk melakukan hal-hal yang lebih berarti, yaitu :

1.      Jum’at hadir setiap minggu sebagai HARI EVALUASI MUSLIM dalam setiap sepekan sekali. Untuk mengotrol langkah-langkah kita agar tetap lurus dan istiqomah dalam SIROTOL MUSTAQIM.

2.      Jum’at adalah sebagai MEDIA TAUSHIYAH DAN TADZKIRAH, agar muslimin benar-benar bisa selalu memperbaharui dan memperbaiki setiap langkahnya yang salah agar tetap selalu dalam bimbingan Ridlo Allah Subhanahu Wata’ala.

3.      Jum’at adalah sebagai MEDIA TAQORUB ILALLAH demi untuk menciptakan kedekatan diri kita kepada Allah Subhanahu Wata’ala dan sekaligus mengadukan hal ikhwal kelemahan dan ketidak berdayaan diri kita bila tanpa pertolongan dan kekuatan yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa.

4.      Jum’at hadir sebagai MEDIA SILLATURRAHIM antar sesama Muslim untuk merapatkan shaf dan barisan kita agar tetap lurus baik niatan kita dalam bersaudara yang semata-mata karena Allah Subhanahu Wata’ala, juga segenap strategi kita yang harus tetap mengikuti garis dari Sang Maha Faktor Allah Azza Wa Jalla.

5.      Jum’at hadir sebagai MEDIA MENGGALANG DANA JIHAD FI SABILILLAH untuk kepentingan dinamika Islam disegala Aspeknya, karena JERBASUKI MOWO BEO kata pepatah. Perjuangan tanpa dana adalah omong kosong, sedangkan dana yang banyak tapi tercecer di tangan orang-orang yang bakhil adalah sumber bencana dan malapetaka.

Ma’asyirol Muslimina Rahimakumullah………..

            Jika lima hal itu benar-benar dapat ditunaikan dengan baik oleh setiap yang hadir dalam ibadah jum’at, maka insya Allah itulah langkah-langkah perubahan yang sangat baik, yang pasti akan membawa keberhasilan dunia sampai kemudian Akhirat. Akhirnya semoga Allah Subhanahu Wata’ala selalu memudahkan langkah kita, dan selalu memberi keberhasilan dalam menjalankan segenap amanah-Nya Amiin.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ ْ

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by elhakiem | also by lhkiem